Senin, 06 Juni 2011

Tidak Seperti Itu...

Tidak Seperti Itu...

Entah berapa banyak kata yang terucap. Berapa banyak waktu yang terlewati. Dan hal-hal yang datang silih berganti. Apa yang terjadi akhir-akhir ini bukanlah suatu kebetulan. Karena aku percaya, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Tuhan berkehendak di dalamnya. Dan semua ada hikmahnya.

Aku tak tahu apa yang harus kutulis malam ini sebagai ungkapan rasa syukurku. Karena Tuhan telah berjanji akan menambahkan nikmatNya jika kita pandai bersyukur. Dan caraku bersyukur, mungkin, salah satunya dengan menulis. Dengan begitu, aku sadar dan paham, betapa bergantungnya aku pada Sang Pemilik Hati.

Aku tak bisa melupakan kenangan-kenangan itu. Baik buruknya sebuah kenangan, semua kan terasa indah bila kita bisa memaknainya dan melihat dari sisi yang positif. Tak kan habis sebuah perkara bila hanya melihat sisi negatif dan selalu mencari kekurangan. Ingat, selalu kita mendengar istilah "tak ada manusia yang sempurna". Tapi amat sangat jarang mendengar "setiap orang mempunyai kelebihan". Lantas, apa yang ingin digapai dari sebuah kenangan?Aku masih ingat hari dimana kamu memesan tiket. Dan di hari keberangkatanmu, engkau hampir terlambat. Sempat terjatuh di asrama sebelum naik taksi. Hanya sebuah tas jinjing yang engkau bawa. Seingatku, kapalmu berlayar tepat pukul 10.00 pagi. Aku tak tahu bagaimana keadaanmu di kapal saat itu. Karena aku tak bisa mendampingimu. Akankah dirimu merasa sendiri? Ataukah kesepian? Mungkinkah engkau sakit? Entahlah. Aku hanya berharap engkau aman dan nyaman dalam perjalananmu.

Aku tahu, engkau begitu antusias melihat kota asalmu yang sekian bulan kau tinggal. Ada sedikit kekesalan dari raut wajahmu karena kapal tak kunjung merapat ke pelabuhan. Menurut ceritamu, kencangnya angin menyebabkan kapal urung sandar pada pukul 08.30 pagi. Dengan berbekal telepon genggam, engkau telpon bundamu yang telah lama menanti kedatanganmu. Tampak juga kakak perempuanmu dan adik kecilmu. Mereka tampak antusias dan sedikit heboh ketika kamu bertemu kembali dengan mereka. Naik angkot ke rumah, itulah keinginanmu beberapa hari sebelum kembali ke kota asalmu. Rintik hujan yang turun lembut, seakan terharu menyambut kedatanganmu kembali. Kepulanganmu yang mendadak bisa menjadi kado spesial bagi sahabat-sahabatmu yang telah lama menantimu. Mereka merindukanmu. Pun dirimu, merindukan mereka. Tiba di rumah, engkau disambut hangat oleh sosok yang engkau panggil dia "papa". Suasana rumah yang hangat seakan mengusir dinginnya hujan disertai angin. Terlihat jelas dari wajah-wajah mereka, sangat bahagia dengan kepulanganmu. Syukurlah.Aku hanya meminta maaf darimu atas kesalahan yang selama ini kulakukan padamu. Maaf karena aku tak bisa menemanimu. Maaf karena aku tak bisa mengantarmu. Maaf karena tak bisa melihatmu berkumpul dengan keluargamu. Maaf karena beberapa sikapku yang salah dan keliru. Iya. Kuakui aku salah. Aku memang bersalah. Dan tak ada yang dapat kuperbuat selain meminta maaf padamu.

Rabu, 06 April 2011

So' Puitis Loh

aku ingin mengadu,,,akan hatiku,perasanku, pikiran ku, ingin aku berlari,,,harus kemana kah diri ini melangkah dalam kegalauan,, kebimbangan,,,yang ku tahu Rabbku ada dalam hatiku,,,tapi mengapa ku yakini bahwa Engkau dalam hatiku tapi air mata ini tak hentinya mengalir,,,Rabb,,,aku hanya bisa berkeluh kesah padaMu...jika memang ini adalah kehendakMu atas hidupku,,,Rabb kuatkan aku,,,lebarkan bahuku agar aku bisa kuat menahan sgala apa yang kau takdirkan atas diriku saat ini,,,jangan biarkan kelelahan ini terus hinggap dalam jiwaku,,,biarkan ia lepas bersama kelapangan hatiku,,,

kisah my ukhty yg menyejukkan hati

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.
Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu dalam mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Senin, 28 Maret 2011

kisah segala sumber & pengasapan

Hidup penuh arti, alangkah indah.y kehidupan ini biLa di nikmati, diresapi, dan dikreasi seapik-apik,y (kayak maen bola ajha). Itu nga muLuk akhi, bukan apanya "cika", kita juga kan mau hidup relevan coy,, nga kebayangkan jika hidup kita tanpa impian, mau jadi apa coba klo nga ada di Impi-impikan, benar kaN !!! dlu sihh yg pLing aku impikan tuhh ke Old Trafford STADIUM, tapi kayak.y nga mungkin !!! haaa.. kaRna bLum rejeki.y kali yaa..
By the way apakah hidup yang tLah di jaLanin sudah kecapai taRget bLom ??? aku sih nga' mengharapkan lu punya cita2 atau apaLah, yg pasti nih,, jangan sia-siain dehh hidup lohh.. Karna ada pepatah aRab mengatakan "waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembaLi".. nahh,, oleh karna ntu aku saRanin jaga setiap nafas yang engkaw hirup..
Aku awal.y mau nulis buku ttg judul "my history" karna masih aktif skuLah & nga' ada modal (kere donk 'hi hi') jadi di cancel dlu dehh,, sebenar.y aku nga' pengen buat bLog ini tapi aku juga mau tumpahin smua kisah-kisah hidup aku, muLai dari  anak2 ampe skrg !! dijamin 99% seru abizz..
Lanjut cerita,,, banyak beragam orang yang memilih tujuan hidup.y masing-masing,, akupun demikian!! maka dari itu aku buat bLog ini untuk bercerita panjang Lebar X Persegi (kayak matematika donk) mulai dari kisah aku, temen, ato orang laen,tujuannya pun beragam, u/ ngungkapin unek2 di sekitar kita,,mengisahkan  duka n' bahagia dsb.
Aku teringat waktu aku menjaLani hidup dalam rintangan n' cobaan yang bertubi-tubi... uhhhh,, pasti nga enak banget rasa.y!!.... tapi sOb, hidup harus dijaLanin,, entah itu lagi dalam suka n' duka, lgi naksir ama cewe'.. ataukah lgi buat SHOCK kakek2,, atau mungkin lgi ngumpuL ma temen2 tuk ngadain rekreasi,  atau yang parah.y kecelakaan n' bertamu di R.S.
gue punya cRita,, ini nyata sodaRa,,,

tiba-tiba aku teringat masa lalu aku

masa-masa smp kLas 2 & 3
saat itu, saat aku benar-benar merasakan hidup sehidup-hidup.y
permulaan dari metamorfosis kepompong menjadi kupu-kupu (pLajaran biologi nich)
dari anak ingusan menjadi keremajaan..
Sungguh,, kuingin menguLangi.y lg
tapi yg akan kukisahkan ini sungguh memilukan,, akan tetapi terkadang karNa kisah iniLah aku mengenaL dunia.. Langgereki ba'-bae' siala' !!!
Kuingat saat aku pertama kali mengenaL "pengasapan",
awaL.y cuman sehisap demi sehisap, akan tetapi timbuL keraguan di benak aku,, dan aku sadar pihak ketigapun berpendapat demikian !! setelahnya teman aku trus memaksa aku,, tapi  aku truss menolak secara halus,, but it's not easy(so' british lochh).
Tapi apa dayanya diriku seoRang, yang dirayu oLeh banyak "setan-setan"... lama kLamaan aku terpedaya kedaLamnya......
Sungguh ironi hidupku saat itu,,,
Aku boleh dibiLang siswa yang rajin, sopan, tapi nga' cerdas2 amat sihh..
 

Itu bermula saat diriku dibuangkan hasil "pengasapan" di wajahku saat dikelas 2, dan aku langsung batok-batok karena.y,, seketika teman lainnya memandangiku dan langsung terucap kata yg terlalu muluk untuk dilupakaN "cemen lohh jadi cowok".. 
Truss lama kLamaan para"setan-setan" sangat gencar menyodorkan kepadaku sebatang pengasapan.. tapi aku truss menolak dan menolak, hinggah kurasa teman aku tLah menyerah. selang seminggu para temen aku nga pernah lgi menggangguku.. dlam hatiku senang bukan kepaLang..
Hari demi hari tRuss kulalui tapi nda' seminggu jie cest.. , ada haL aneh yg terjadi oLeh sahabat teman kelasku yg secara tiba2 menjauhi aku,, aku bingung saat itu,, dipikiranku saat itu :apa salaahkuu ??(lagu.y d'masiv tuh)...  
Arrgghh, ternyata sLama 2 hari kuselidiki (kaya' detektif donk) akhirnya kutahu juga apa penyebabnya.. terjerumusnya sahabatku kedalam "PENGASAPAN"
Uhhh, saat itu pRasaanku campur aduk ,, oRang yang teLah kuanggap teman terbaikku,, ternyata tlah jauh dari perkiRaanku.. jadi nga sebanding donk dengan pepatah arab yg na bilang  "sebaik-baik teman ialah yang memperlihatkan kebaikan" 

parah.y lgi , tim futsaL skaligus temen sewa bola ato PS.. malah ngeyeL terhadap diriku,,
pantasLah saat itu menggambarkan diriku ''
sudah jatuh tertimpa tangga pula'

Minggu, 27 Maret 2011

mengapa oRang tertarik sebuah kisah

Manusia cara belajar.y sangat simple yaitu dgn cara meniru, Percaya nga percaya,, percaya moko bede !! Seorang anak akan meniru mace, dan pacenya dalam berbagai hal. Itulah mengapa akan mudah ditemui kemiripan antara seorang anak dengan ayah atau ibunya.Tapi kLo nga ada kemiripan nga jeles tuhh anak sapa ???.
Tidak hanya meniru mereka, seorang anak juga meniru semua orang yang ada di sekitar mereka. Mereka meniru saudara-saudara mereka, orang-orang yang mereka temui, film yang mereka tonton, dan kisah yang diceritakan pada mereka. Boleh di bilang mereka akan meniru apa saja. Semua hal yang ada dan ditangkap oleh panca indera bisa mereka tiru habis-habisan. Itulah yang telah terjadi pada kita. Kita adalah manusia peniru.(tapi kLo saya nda mau ja', copas mo saja)
mogli(anu ku ambil di google) Pernah dengar cerita Mowgli si anak serigala? Mowgli adalah anak manusia yang sejak bayi dipelihara oleh serigala di dalam hutan. Setelah besar, dia tertangkap oleh penduduk desa. Meskipun manusia, perilakunya benar-benar mirip serigala. Alih-alih berjalan dengan kedua kakinya, Mowgli berlari dan berjalan dengan kaki dan tangannya meniru para serigala. Dia juga sama sekali tidak bisa berbicara. Yang mampu dilakukannya adalah menggeram dan melolong seperti serigala meskipun parau. Ketika melawan, dia tidak memukul tapi mencakar. Pendek kata, perilakunya benar-benar mirip serigala para pengasuhnya. Pada akhirnya Mowgli berusaha diajari seperti manusia lainnya oleh orang-orang desa. Akan tetapi naas, mungkin karena syok dan karena perilaku serigala-nya telah sedemikian mendarah daging, pengubahan perilaku itu berakibat fatal. Mowgli meninggal.
Kisah Mowgli adalah kisah nyata yang menyentak dunia. Serangkaian film, baik film biasa maupun animasi, pernah dibuat dan didedikasikan untuk mengenangnya. Dan ternyata kisah Mowgli bukanlah kisah satu-satunya. Banyak kisah lain yang serupa. Pada umumnya mereka dipelihara oleh serigala.
Apa yang dipelajari dari kisah Mowgli dan kisah-kisah lain yang serupa adalah bahwa manusia tumbuh dan berkembang melalui peniruan. Jika lingkungannya manusia, maka seorang bayi akan tumbuh dengan meniru apa yang ada di lingkungan manusia tersebut. Dia akan berperilaku seperti manusia lainnya di lingkungannya. Jika lingkungannya serigala, seperti yang dialami Mowgli, seorang bayi pun akan tumbuh berkembang seperti serigala. Dia akan berperilaku seperti laiknya serigala, meski dengan keterbatasan tertentu karena secara fisik tetap seorang anak manusia yang jauh berbeda dengan serigala.
Lebih penting dari semuanya, kisah Mowgli menunjukkan fakta bahwa di dalam diri manusia telah ada dorongan alamiah sejak lahir yang membuat manusia menjadi peniru. Dengan kata lain, meniru adalah insting. Konrad Lorentz, seorang peneliti utama di bidang insting, menyebutnya sebagai salah satu insting utama manusia. Tanpa insting itu, manusia tidak akan mampu menjadi seperti manusia lainnya. Kabar baiknya, manusia adalah makhluk peniru yang cerdas. Kita tidak pernah cuma hanya meniru buta, tapi memikirkannya dan mengembangkan apa yang kita tiru dari pendahulu-pendahulu kita. Itu sebabnya umat manusia terus mengembangkan peradaban yang tiada henti-hentinya.
Insting meniru manusia menyebabkannya tertarik dengan segala hal yang relevan dengan dirinya. Kisah-kisah yang mungkin bisa ditiru (dan apa yang tidak bisa) pun menjadi salah satu perhatian utama umat manusia. Tidak mengherankan jika gosip menjadi menu harian semua orang di seluruh dunia. Sebab, dari sebuah gosip kita bisa tahu apa yang bisa ditiru, sebaliknya tahu apa yang harus dihindari. Dengan kata lain, gosip memuaskan insting dasariah kita. Jadi jangan heran jika di seluruh penjuru dunia, sejak dulu kala hingga saat ini, selalu ada para selebritis yang menjadi bahan gosip. Pada masanya selebritis itu adalah penguasa. Lalu kini ditambah dengan para penghibur: artis, aktor, penyanyi, pesulap, dan sebagainya. Ini menjelaskan mengapa acara-acara gosip tidak pernah sepi penonton. Dan setiap acara kumpul-kumpul tidak pernah luput dari bergosip.
Jadi, insting yang telah menyebabkan kita tertarik dengan kisah-kisah. Kita ingin tahu apa yang bisa kita tiru dan apa yang kita harus hindari. Hanya dengan begitu, kita terus mengembangkan kemampuan kita untuk terus bertahan hidup dalam kehidupan ini. Jika kita tidak mampu meniru, maka kita akan terlindas jaman. Kita akan kalah.
Sebuah kisah, entah itu berupa gosip atau bukan, juga menghubungkan kita dengan manusia lainnya. Kita menjadi merasa sebagai satu spesies, merasa sebagai sesama jika kita tahu kisah-kisah yang dialami mereka. Bukankah kita merasa ikut bersedih atas bencana tsunami yang menimpa masyarakat Nias dan Aceh? Kita bisa bersedih karena kita mendapatkan kisah tentang mereka melalui media. Tanpa adanya kisah yang diceritakan, kita tidak akan merasa sedih meskipun penderitaan mereka sangat luar biasa. Sebab kita tidak tahu.
Selain sebagai penghubung, kisah-kisah juga menunjukkan kepada kita di mana posisi kita di antara manusia lainnya. Kita menjadi tahu apa yang telah kita lakukan dan apa yang belum kita lakukan. Sebuah gosip tentang tetangga yang berselingkuh misalnya, membuat kita tahu bahwa hubungan cinta yang kita alami masih lebih baik jika kita memang tidak berselingkuh. Tapi di saat yang sama kita juga tahu bahwa kita bisa mengalami masalah yang sama. Kisah tetangga mengajarkan kita untuk lebih baik dalam menjaga cinta yang kita miliki. Namun bisa juga kita salah jalan, mendengar kisah tetangga yang selingkuh, kita justru semakin ketakutan kehilangan pasangan yang berimbas pada tindakan-tindakan berlebihan untuk mencegah pasangan pergi. Alih-alih menghindari perpisahan, yang terjadi justru yang ditakutkan: pasangan meninggalkan kita karena si dia jengah dengan perilaku kita,  marah, dan bosan.
So, sebuah kisah hanyalah sebuah kisah. tau jo ko kah kisah,,
the last,, Bagaimana memaknainya tergantung pada si penglihat kisah itu. OKE !!
wassalam...

Minggu, 20 Maret 2011

Awal dari sgalanya

tak menyangka hidup adalah prioritas utama,, tanpa kehidupan nga bakalan ada awalnya. So, "hidup sekali, hiduplah yang berarti, hidup jangan takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja"    let's start from now,,